28 Jul 2013

Terlalu sulit untuk mengatakan perpisahan

Kupejamkan mataku dan kuhela nafas dalam dalam ‘inikah akhir dari perjalananku untuk mendampingimu?

 Mungkin ini lebih baik. Sentuhan dibahuku membuat lamunanku buyar, mata bulat itu menatapku tajam seakan mengadiliku dan membuatku merasa bersalah.

”mama nangis lg?” kupeluk erat dan menciumnya lembut akupun menggeleng menyembunyikan kaca kaca yg siap menetes “suka disini?” jawabku sambil menatap hamparan pohon teh.

“lucy suka kok ma asal ada mama, I love u ma” ujarnya sambil menciumku dan berhambur kembali sibuk bermain dengan kelinci kelinci kesayanganya.

Tuhan… memulai hidup baru dengan lingkungan baru memanglah tidak semudah membalikan telapak tangan,penuh perjuangan , kumulai merintis usaha kecil kecilan sambil terus mencari lowongan untuk bekerja,dengan usiaku ini tidaklah mudah semua perusahaan membutuhkan fresh Graduate lalu apakah kita ibu muda yg single seperti aku tidakah mereka beri kesempatan untuk berkarier ataupun berkarya? Kadang kalanya memandang nyinyir dengan statusku,apa salahnya dengan itu? Aku beruntung bertemu wiranty teman SMPku dulu dia menyarankan untuk bergabung dengan LSM yang dia asuh selama ini dengan senang hati aku menyambutnya,hari dan waktu kusibukan dengan aktifitas baruku.

 “Elly” wiranty memandangku lembut”kenapa kalian tidak bersatu lg? sampai kapan kamu lari dari dia”
Amarah yg kupendam meletup kuredam dengan meneguk segelas es teh manis “ wi, sudah cukup buatku dan lucy terus tertekan,apa enaknya rumah tangga dengan tidak ada rasa saling menghargai dan dibohongi terus”senyumku getir”dan perlu kamu tau aku tidak lari wi”

“apa karena kehadiran Paul? “penuh selidik wiranty berujar.

Akupun tertawa sumbang “wi…Paul malaikat yang dikirim Tuhan kepadaku dan lucy, yang mencintaiku apa adanya dan menerima lucy dengan cinta” kuhela nafasku dalam dalam “ melihat suamiku berselingkuh dan berusaha mencelakai aku dan mengambil paksa lucy kau pikir itu sesuatu yang mudah untuk dimaafkan…”

“Ellyannaaaa” wiranty memeluk tubuh mungil itu erat “ aku tau berat aku hanya ingin yang terbaik buat kalian, aku pikir George menyesal melakukan itu dan tidak ada salahnya kau memaafkan dia “ wiranty tersenyum “ Lucy perlu ayah ,kau mengerti kan?”

Akupun tersenyum getir “sudah sore Lucy pasti sudah menungguku”

Lelah dan penat hilang saat senyum manis menyambutku “mamaaaaa” peluknya “how are u sweety” kecupku lembut,cerita renyahnya mulai terurai membuatku tergelak ,teteh pipit berpamitan pulang segera setelah menyiapkan teh manis dimeja .

“ Lucy Chubby will came this week “ belaiku

“yessss cant we ask him stay with us here” katanya girang

“hahahahaha No….dia akan tinggal di hotel ,jadi persiapkan ya buat kejutan yang manis buat chubby”

Mendebarkan … untuk bertemu denganya cukup membuat rasa percaya diriku hilang,kugenggam tangan mungil lucy erat,setahun yang lalu kami bertemu disini ,tahun ini pertemuan kami yang kedua akan tetapi lebih membuatku serba salah . keadaan bandara tampak lengang diterminal kedatangan Luar negeri,jantungku serasa berhenti berdegup saat petugas informasi menginformasikan pesawat Cathay baru saja landing ,pffff mataku terpejam “come on don’t looks like fool ellyana “batinku mataku sibuk mencari cari sosok yang telah aku kenal tubuhku lemas seketika ketika sudah tidak ada lagi penumpang yang keluar ,pikiran yang buruk pun menggodaku “tidak mungkin dia mempermainkanku…apa mungkin dia masih tertahan…”sibuk dengan pikiranku akupun dikejutan suara Lucy berteriak “Chubbyyyyyyyyyy” panggilan kesayangan kami terhadap paul

“hiii anna how are you baby” sosok tegap itu memeluk Lucy “Lucy…its ave” paul memperkenalkan lucy kepada Ave

“Hii skinyyyy”senyumnya sambil merentangkan tanganya,seakan tak kuasa menahan tangis akupun terisak memeluknya erat” you are cruel…I tought you play us”

Paul tertawa geli”see u still thinking silly” diusapnya pipiku yang basah
Looks like dream,kegelapan dalam hidupku sirna berganti sinar hangat kebahagiaan,apakah ini hanya sesaat? Ataukah hanya mimpi? Kulalui kebersamaan kami dengan saling bercerita,menghabiskan waktu dengan anak anak.melihat Lucy tertawa bahagia membuatku seakan tak rela kalau semua ini hanya mimpi.

“is he still annoying you?” Paul meliriku penuh tanya

“he will always annoying me as long Lucy with me”senyumku “you now that”

Paul mendesah mata hijaunya menatap Lucy dan ave yang tengah asyik mengejar kelinci “maybe its time for me…”

Jantungku berhenti berdegup “what..” tatapku serius penuh ketakutan akan sesuatu

“heyy girls I have something here” paul pun berdiri membuatku bertanya Tanya

“what wrong,don’t say that…”

“sshtttt cant you just thinking good way? Wait ok” potongnya

“dad …”mata ave meatap ayahnya tajam “wait ok” dia pun bergegas kedalam villa tak lama kemudian dia kembali dengan senyum misterius

“hmm Ellyanna would you marry me and be my daughter mommy and let me be lucy daddy?”paul menatap ellyanna tajam ,senyum manisnya hilang berganti dengan ketegangan

Akupun terhenyak “ what….” Ujarku lembut “but you think is not to early for us”

Ave tiba tiba memeluk ku “ Elly would you marriage my daddy?”

“ha” ujarku terkejut, karena ketakutanku akan ave untuk menerimaku sebagai calon ibu barunya diluar dugaanku , akupun berlutut didepan anak anak ,Lucy masih terlalu kecil untuk mengerti ini tetapi senyumnya membuatku memiliki kekuatan lain “ thank you girls, I love you and yess I will accept all of you” peluk ku erat kepada lucy dan ave
“hey you forget wear my ring” seloroh paul senyum manisnya kembali terukir mata hijaunya menatapku lekat sembari menyematkan cincin white gold di jari manisku “I love you” peluknya

“I love you to” air mata bahagia membuatku tak henti bersyukur

Setelah setahun melewati suramnya waktu,jatuh dan bangun, pahit dan getir kini semuanya berubah …aku takut ini hanya mimpi,kutatap cincin itu kembali dan memainkanya denga ibu jariku senyumku memancing wiranty berseloroh nakal “wah sepertinya aku akan kehilangan satu partner lagi”
“siapa” dida teman LSM ku bertanya “ tuh tunangan ga undang undang “ ujar wiranty matanya menatapku jenaka

“Jahatnyaaaaaaa ga undang undang” dida mencubitku aku pun tergelak “ diluar rencana …lagian ga seformal yang kalian kira kok”senyumku
***

Mata abu abu itu menatap hamparan teh ‘disini rupanya kau bersembunyi dariku Ellyanna’ batinya pedih ‘aku bersalah,tak seharusnya aku memperlakukan itu padamu depan Lucy’matanya terpejam terbayang gadis mungil dengan senyum lucu ‘maafkan daddy …maafkan aku ellyana kali ini aku datang menjemput kalian’

“George aku harap kamu bisa menjaga sikap nanti”

“budi, aku sudah berubah,aku ingin meminta ellyanna kembali padaku,menikah lagi dengan ku…aku juga tidak terima putusan hakim menceraikan kami,aku mencintai Ellyanna” ujarnya dengan penuh penyesalan “aku menyesal budi, aku tau aku keterlaluan,aku janji aku akan menebus semuanya”
“jangan terlalu berharap dulu,ingat….”

“cepatlah sedikit yanto…aku ingin bertemu anak ku” ujarnya tak sabar

Sepuluh menit kemudian mobil mewah itu berhenti didepan rumah mungil dan sederhana “jadi disini mereka selama ini” batinya pedih’kenapa ellyana,kenapa kau memilih bertahan dengan keadaan seperti ini daripada kembali bersama ku…tak tahan dengan apa yg dilihatnya dia membulatkan tekad untuk membawa ellyana dan lucy hari ini juga

Pembantu muda itu menatap menyelidik saat George tersenyum ke arahnya “ ellyana ada bi” budi tersenyum ramah”saya temanya dari Jakarta dan ini….”

“saya ayahnya Lucy” George tersenyum ramah,

“ohh ibu belum pulang “ujarnya “tetehhh ayo main “Lucy berlari kecil sambil membawa bonekanya

“lucyyyyyyyyyy babyyyy” George tak bisa menahan kerinduan ingin memeluk gadis itu

Lucy tersentak gadis bermata bulat itu tampak ketakutan dan bersembunyi dibalik punggung wanita muda itu”Lucy its daddy” George berlutut dan merentangkan tanganya “came baby”

“ I want momy and chubby ,dad jahat “

George tersentak mendengar kata kata itu”what…who chubby?”ada asa di nada suaranya

“maaf, ibu datangnya sore,nanti sore saja bapak bapak kemari lagi” pipit berujar sambil menggendong lucy
George menatap isi ruang tengah itu…goshhhh how she cant living like this with my daughter ujarnya pedih matanya terbelalak melihat foto terpajang dimeja,seorang laki laki asing memeluk ellyana dan foto lainya mereka berempat …semua itu cukup membuat George gelap mata dia meraih Lucy dengan paksa dan membawanya masuk kedalam mobil mewahnya “ jangannnn pak aduhhhhhhh gimana ini “ pipit panik “bapak kembalikan Lucyyyy” pipit berlari

“George jangan nekat kamu kembalikan lucy bicarakan baik baik dengan Ellyana!” budi berlari berusaha membujuk “George jangan nekat kamu….”

“jalan yanto” George menarik budi masuk kedalam mobil,mobil itupun melesat dengan kecepatan tinggi
Ellyana terkesiap,matanya berapi api setelah menerima telfon “Tidakkkkkkkkkk” diapun segera menyambar tasnya dan berlari panik beberapa rekan kerja saling berpandangan dan mengedikan bahu wiranty berlari mengejar ku “ellyana ellll ada apa…” wairanty menarik tas ku

“wi…Dia menculik anaku ,dia menculik lucy” akupun menangis

Wiranty terkejut “Ya Tuhan….”

Wiranty menemaniku pulang dan mengantarku ke villa tempat dimana Paul tinggal sementara selama disini mengunjungiku.keadaanku mulai kacau panik dan entahlah …setelah mendengar penjelasanku paul tak bisa menahan kemarahannya dia pun duduk didepanku dan mengenggam erat jemariku

“ aku akan buat dia mengembalikan Lucy,kita lapor polisi saja”

“mana bisa,belum 1X24 jam! Lagi pula ayahnya yg membawa pergi…mereka tidak akan bisa menangkap George “ ujarku lirih

“hun, all will be okie, kita bisa datang ke apartmentnya kamu tau bukan?”

“aku sudah suruh temanku buat mengeceknya,hasilnya nihil”desahku sambil menitikan air mata,paul memeluk ku erat

Jarum jam sudah menunjukan pukul 11 malam mataku tak juga mau terpejam semakin sesak nafasku , Tuhan dia telah ambil jantung hatiku aku tak bisa hidup tanpa matahariku…desahku.paul menyodorkan secangkir susu coklat hangat “ kamu belum makan seharian,itu yang dikatakan temanmu tadi sebelum dia pulang”
“aku tidak lapar” ujarku sambil mengenggam mug hangat itu

Tiba tiba ponselku berdering sebuah text dari dia ,setelah membaca isinya akupun bergegas meraih jacket “elly….tunggu aku ikut”

“ paul tolong aku akan selesaikan masalah ini denganya…okie…im will be fine “ kuraih tas dimeja dan bergegas pergi

“ellyyy……” paul berusaha mengejar tetapi gagal

Sesampai aku disebuah hotel dikawasan kota hujan perasaanku gelisah,duduk dilobby mewah tidak membuatku tenang dan nyaman sepuluh menit kemudian sosok yang sangat membuatku merinding ketakutan menghampiriku ,menggigil bukan karena dingin akan tetapi menahan marah

“mamaaaaaaaa” lucy menghambur kepelukanku “sweety….how are you” kupeluk dan kucium penuh kasih
“kau meneyembunyikan lucy dariku lebih dari setahun …dan aku baru menghabiskan rinduku denganya selama 18 jam kau sudah mati berdiri…bagaimana dengan aku” ujarnya menyeringai sinis

“aku tidak pernah menyembunyikan lucy darimu,kau pikir dengan apa yang kamu lakukan terhadapku itu pantas? Kau mengusirku, kau melukaiku!”

“ellyyyy… im so sorry…. aku benar benar tidak sadar” George mencoba memeluk ku aku pun mundur
“ kita sudah berakhir George” ujarku “ seperti pengacara ku bilang kau boleh menemui lucy seminggu 2 kali tetapi tidak membawanya tanpa seijinku”

“ellyyyy aku tidak akan melepasmu, aku mencintaimu… kau lihat lucy? Apa dia bahagia seperti ini?”
“mencintaiku ??? kau melukai aku, kau mencaciku, kau mencelakai aku demi wanita itu? Dan kau bilang kau mencintai aku? Lebih baik kau membenciku kalau mencintaiku saja kau memburuku seperti binatang”
“ellyyyy aku tidak seperti yang kau kira… aku setia … aku mencintaimu elly… lets we start new live, we leave this country lets came to my country”

“Let her go George” paul berdiri tegak dibelakangku membuatku terkejut “ paul… darimana kau tau aku disini” ujarku separuh berbisik,paul tersenyum dan menyodorkan ponselku “kau melupakan sesuatu sayang” ujarnya

“chubbyyyyyy, lets we home” lucy memeluk paul erat

“who are you, they are my wife and my daughter”

Paul tergelak” you mean ex wife, court already told you…”

“you cant have her but not lucy,she is my daughter…” ketegangan mulai kurasakan aku pun meraih lucy dari gendongan paul dan melangkah mundur

“she need her mommy you know that,as long you be nice you cant see her ,but not make scandal or hurt them”

“tidak seorangpun boleh mengancamku…” George meraih kerah jacket paul

“hentikannnnnnnn!!!” teriaku” tolonggggg pakkkk” aku pun memanggil satpam mereka segera melerai ketegangan itu “Lucy my daughter,kalian tidak bisa membawanya, she is mine” cercanya

“paul lets home enough for tonight “ aku berusaha menarik lengan paul
Sejak kejadian itu membuat George sangat terpukul ,im so sorry elly….i know im never respect you so far,I promised will changed ,give me chance …you are great wife and I just realized when you go from my side,I cant not hold you back now,I know I make you heart hurt,im sorry for that,I don’t want controlling you more just please be on my side elly….george memejamkan matanya membayangkan tawa,senyum,dan…perbuatan keji yang telah dia lakukan…”its hard say goodbye for you elly” helanya

Hari ini George mendapat kabar ellyana akan pergi meninggalkan negerinya …” I cant not let her go…aku mencintainya budi” ujarnya disela kemacetan Jakarta

“kau harus merelakanya George…hargailah keputusan dia…kau tahu sedalam apa luka hatinya dan trauma yang kau buat”

“aku tau….karena itu …I want see her and lucy, aku mau meminta maaf”

“George …pfff forget her okie…let her happy then suffering from you”

“budi… kau sahabatku kau terus membelanya, jangan jangan kau menyukai elly juga”

“Kau gila… berfikirlah sehat, intropeksi….apakah kau mencoba menghubunginya setelah kau bikin dia koma? Kau bahkan menelantarkan mereka,kau mengusir mereka,membuat elly dan lucy tak punya tempat tinggal kau sadar sebrengsek apa kau ini! Sekarang kau memburunya…menyesal…bah! Kalau kau bukan aset sudah kutendang kau…”

George terhenyak “Elly koma? Kenapa kau tak pernah cerita,dr mana kau tau?”

“ kau masih ingat memukul kepalanya dan menjepitnya ke pintu malam itu ? kau lupa disitu lucy berteriak histeris dan aku kau cekik saat mencoba melerai kegilaanmu?”

George mengusap rambutnya,urat penyesalan “ aku mabuk dan…kacau”

Budi mendesah disebrang line phone” think well and goodluck”

George melempar ponselnya membuat yanto terkejut “ sudah sampai pak”

George bergegas keluar dr mobil dan berlari,matanya mencari cari dengan jeli …I hope I cant find them and say sorry batinku ,satu jam mencari membuat George putus asa,langkahnya tertuju pada starbucks coffee ,secangkir coffee pasti akan membuatku lebih baik desahnya tetapi langkahnya tertahan saat melihat seorang wanita kemeja abu abu tengah melewati boarding pass “ellyyyyyyyyyyyyyy” George berusaha menyusul 

“ellyyyyyyy…lucyyyyy”seorang petugas bandara menahan “sorry mr you cant not in”

“ellyyyyyyy lucyyy…damn …”George meneteskan airmata “ I cant not take this….ellyyyyyy!!!!” George tak perduli lagi penumpang yg mulai melihatnya dengan tatapan menyelidik lunglai tatapan George semuanya kabur…tiba tiba jantungnya serasa berhenti bedetak “lucy….daddy love you” tubuhnya pun ambruk ….
I know I will never cant be hold you back and lucy,I just want what best for you and lucy….its hard to say goodbye lucy my sunshine…ellyana you are my lovely lady …

Sahabat sejati

Betapa enak menjadi orang kaya. Semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi. Karena semua tersedia. Seperti Iwan. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar mobil mewah dengan supir pribadi.

Meskipun demikian ia tidaklah sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah. Mereka tidak pilih-pilih dalam soal bergaul. Seperti pada kawan kawan Iwan yang datang ke rumahnya. Mereka menyambut seolah keluarga. Sehingga kawan-kawan banyak yang betah kalau main di rumah Iwan.

Iwan sebenarnya mempunyai sahabat setia. Namanya Momon. Rumahnya masih satu kelurahan dengan rumah Iwan. Hanya beda RT. Namun, sudah hampir dua minggu Momon tidak main ke rumah Iwan.

“Ke mana, ya,Ma, Momon. Lama tidak muncul. Biasanya tiap hari ia tidak pernah absen. Selalu datang.”

“Mungkin sakit!” jawab Mama.
“Ih, iya, siapa tahu, ya, Ma? Kalau begitu nanti sore aku ingin menengoknya!” katanya bersemangat.

Sudah tiga kali pintu rumah Momon diketuk Iwan. Tapi lama tak ada yang membuka. Kemudian Iwan menanyakan ke tetangga sebelah rumah Momon. Iamendapat keterangan bahwa momon sudah dua minggu ikut orang tuanya pulang ke desa. Menurut kabar, bapak Momon di-PHK dari pekerjaannya. Rencananya mereka akan menjadi petani saja. Meskipun akhirnya mengorbankan kepentingan Momon. Terpaksa Momon tidak bisa melanjutkan sekolah lagi.

“Oh, kasihan Momon,” ucapnya dalam hati.

Di rumah Iwan tampak melamun. Ia memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap pulang sekolah ia selalu murung.

“Ada apa, Wan? Kamu seperti tampak lesu. Tidak seperti biasa. Kalau pulang sekolah selalu tegar dan ceria!” Papa menegur.

“Momon, Pa.”

“Memangnya kenapa dengan sahabatmu itu. Sakitkah ia?” Iwan menggeleng.

“Lantas!” Papa penasaran ingin tahu.

“Momon sekarang sudah pindah rumah. Kata tetangganya ia ikut orang tuanya pulang ke desa. Kabarnya bapaknya di-PHK. Mereka katanya ingin menjadi petani saja”.

Papa menatap wajah Iwan tampak tertegun seperti kurang percaya dengan omongan Iwan.

“Kalau Papa tidak percaya, Tanya, deh, ke Pak RT atau ke tetangga sebelah!” ujarnya.

“Lalu apa rencana kamu?”

“Aku harap Papa bisa menolong Momon!”

“Maksudmu?”

“Saya ingin Momon bisa berkumpul kembali dengan aku!” Iwan memohon dengan agak mendesak.

“Baiklah kalau begitu. Tapi, kamu harus mencari alamat Momon di desa itu!” kata Papa.

Dua hari kemudian Iwan baru berhasil memperoleh alamat rumah Momon di desa. Ia merasa senang. Ini karena berkat pertolongan pemilik rumah yang pernah dikontrak keluarga Momon. Kemudian Iwan bersama Papa datang ke rumah Momon di wilayah Kadipaten. Namun lokasi rumahnya masih masuk ke dalam. Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer. Kedatangan kami disambut orang tua Momon dan Momon sendiri. Betapa gembira hati Momon ketika bertemu dengan Iwan. Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. Semula Momon agak kaget dengan kedatangan Iwan secara mendadak. Soalnya ia tidak memberi tahu lebih dulu kalau Iwan inginberkunjung ke rumah Momon di desa.

“Sorry, ya, Wan. Aku tak sempat memberi tahu kamu!”

“Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku merasa gembira. Karena kita bisa berjumpa kembali!”

Setelah omong-omong cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangannya kepada orang tua Momon. Ternyata orang tua Momon tidak keberatan, dan menyerahkan segala keputusan kepada Momon sendiri.

“Begini, Mon, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu agar mau ikut kami ke Bandung. Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Mon, apakah kamu mau?” Tanya Papa.

“Soal sekolah kamu,” lanjut Papa, “kamu tak usah khawatir. Segala biaya pendidikan kamu saya yang akan menanggung.”

“Baiklah kalau memang Bapak dan Iwan menghendaki demikian, saya bersedia. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya.”

Kemudian Iwan bangkit dari tempat duduk lalu mendekat memeluk Momon. Tampak mata Iwan berkaca-kaca. Karena merasa bahagia.Akhirnya mereka dapat berkumpul kembali. Ternyata mereka adalah sahabat sejati yang tak terpisahkan. Kini Momon tinggal di rumah Iwan. Sementara orang tuanya tetap di desa. Selain mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Momon yang sudah tua.

Sepucuk burung kertas

Andre dan Sherly adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga Sherly berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Andre hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Andre sangat mencintai Sherly. Andre telah melipat 1000 buah burung kertas untuk Sherly dan Sherly kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Andre telah menuliskan harapannya kepada Sherly. Banyak sekali harapan yang telah Andre ungkapkan kepada Sherly. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi Sherly dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada Sherly.

Suatu hari Andre melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Andre berkata kepada Sherly:

“Sherly, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “

Saat mendengar Andre berkata demikian, menangislah Sherly. Ia berkata kepada Andre:

“Ndre, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!”

Saat mendengar itu Andre pun seperti disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada Sherly. Ia mengatai Sherly matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Dan Akhirnya Andre meninggalkan Sherly menangis seorang diri.

Andre mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap Sherly dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Andre menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Andre, ia adalah bintang kesuksesan.

Suatu hari Andre pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Andre pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua Sherly.

Andre mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Andre membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua Sherly.

Andre sangat terkejut ketika didapati orang tua Sherly memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto Sherly dalam makam itu. Andre pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam Sherly untuk menemui orang tua Sherly.

Orang tua Sherly pun berkata kepada Andre:

”Ndre, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan Sherly yang terkena kanker rahim ganas. Sherly menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.”

Orang tua Sherly menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Andre.
Andre membaca surat itu.

“Ndre, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputus-asaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Ndre, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Ndree……….. “

Setelah membaca surat itu, menangislah Andre. Ia telah berprasangka terhadap Sherly begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati Sherly teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa Sherly kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa Sherly mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Sherly sebagai orang matre tak berperasan. Sherly telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.

Sungguh sangat mengharukan. Sebuah Cerita Sedih yang amat sangat menyentuh hati. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dibalik Kisah Cinta Andre dan Sherly tersebut, yang merupakan Cerita Cinta Anak Remaja yang Sangat menyedihkan dan mengharukan.

Dari Cerita sedih dan mengharukan yang dikisahkan oleh Andre dan Sherly, dapat di ambil kesimpulan bahwa “Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita”.


26 Jul 2013

Perasaan sepihak

Semua bermula ketika mataku menangkap bayanganmu, entah kenapa walaupun belum mengenalmu, aku merasa tertarik padamu. Sejak itu sorot mataku tak pernah lepas dari bayangmu. Semua yang kau lakukan selalu tertangkap oleh mataku. Sampai saat aku sadar, bahwa kau memperhatikan seseorang, seorang wanita yang mungkin kau cintai.

Entah apa yang terjadi, aku memberanikan diri bertanya padamu. Kau diam dan berusaha menentang pertanyaanku. Tapi aku tau dari raut merah wajahmu, mengatakan bahwa dia benar-benar wanita istimewa dihatimu.

Melihat itu semua, aku hanya bisa tersenyum. Aku kira semua sudah berakhir, aku tinggal mundur perlahan. Tetapi kamu malah meminta bantuanku untuk memberikan masukan, agar dia bisa jatuh hati padamu. Dan dengan bodohnya aku berkata “ya”.